foto: panjimas.com |
Nah,
jika melihat sepak terjang para remaja perempuan masa kini, sungguh
prihatin. Tidak banyak yang benar-benar serius mempersiapkan diri
agar kelak menjadi perempuan tangguh, cerdas, berjiwa pemimpin, dan
terpenting berjiwa qurani.
Remaja-remaja
perempuan masa kini lebih banyak sibuk memikirkan fashion, berat
badan, dandanan dan pernak-perniknya. Tak terkecuali di kalangan
mahasiswi. Banyak yang terjebak dalam gaya hidup hedonis. Mahasiswi
hanya menjadi status sosial yang membanggakan diri dan keluarganya.
Namun tidak dibarengi dengan kemampuan mumpuni sebagai calon generasi
penerus bangsa.
Terlebih
sebagai calon pelahir generasi. Padahal di tangan merekalah
generasi-generasi akan terlahir demi meneruskan cita-cita bangsa.
Jika hari ini para calon pendidik putra-putri bangsa itu hanya
menjadi remaja labil, bergaya hidup hedonis, dan bahkan krisis moral,
bagaimana nasib generasi mendatang?
Maka
itu, mereka harus dibenahi dari sekarang. Lakukan perubahan. Bina
anak-anak remaja kita, sekalipun dia perempuan, untuk memiliki jiwa
kepemimpinan. Supaya merekapun kelak bisa mendidik dan melahirkan
pemimpin. Tanamkan hal-hal berikut agar anak memiliki jiwa
kepemimpinan:
1.
Berani mengambil keputusan.
Didik
anak agar memiliki kematangan berpikir sehingga berani mengambil
keputusan. Memiliki prinsip hidup dan pendirian yang mantap. Tidak
mudah terpengaruh. Berani mengambil risiko. Caranya, seringlah ajak
diskusi dan mintai pendapat. Jangan biarkan dia mengatakan
“terserah”, tapi desak agar menentukan satu pilihan.
2.
Mengemban dakwah
Anak
harus paham tugasnya sebagai hamba Allah SWT yang wajib amar ma’ruf
dan nahi munkar. Artinya ia disadarkan sebagai seorang pengemban
dakwah (QS: Ali Imran 3: 110). Penerus tugas orangtua dan juga
kewajibannya sebagai seorang individu yang sudah baligh. Menjadi
pengemban dakwah otomatis menjadi pemimpin di tengah-tengah umat.
Anak harus diajarkan berani menyampaikan kebenaran. Anak biasa
memberi nasihat temannya, saudaranya atau yang terdekat pada
adik-adiknya.
3.
Memiliki pengaruh di lingkungannya
Seorang
berjiwa pemimpin bisa mempengaruhi sekitarnya, dan bukan sebaliknya.
Ia biasanya menjadi magnet dan teladan bagi sekitarnya. Ia bisa
mengatur teman-temannya. Suka terjun di dalam kepanitiaan atau
keorganisasian. Nah, arahkan anak-anak ke sana.
4.
Mengajarkan sikap kritis
Ajarkan
anak peka terhadap fenomena sekitarnya. Baik terkait fakta yang
berkembang, informasi yang ia dengar, berita-berita yang beredar dan
isu yang menjadi perbincangan. Biasakan mendiskusikan bersama agar
mereka terasah pola pikirnya. Tanyakan apa komentarnya agar mereka
kritis menyikapi segala hal dengan cara berpikir yang benar. Mereka
akan menjadi intelektual yang berpikir politis dan kritis.
Dengan
memiliki jiwa kepemimpinan, anak-anak perempuan pun akan lahir
menjadi sosok intelektual tangguh. Kelak ketika mereka menjadi ibu,
akan menjadi pendidik yang pintar dan mampu membuat anggota
keluarganya cerdas dan saleh.(kholda)
No comments:
Post a Comment