Identitas dengan nama-nama nyeleneh. |
Memberi Nama yang Baik
Kecil-kecil Berotak Kriminil
Betapa hancur Matheus Teguh (43) dan Mirna
Suryani (39). Anak gadisnya Pricilia Dina (14) tewas tak wajar. Siswi
SMP 51 Kota Bandung itu dibunuh Senin (31/8/15) sore di pematang
sawah dekat Perumahan Grand Sharon, Cipamokolan Kota Bandung.
Pemakaman Pricilia Dina. Foto: hello-pet.com. |
Na'uzubillahi minzalik. Anak baru kelas 1 SMP
sudah punya pikiran membunuh orang. Otak kriminal itu didapatnya dari
mana? Bukankah tak ada satupun sekolah dan guru yang mengajarkan
anak-anak untuk membunuh? Agama manapun juga tak mengajarkannya.
Lantas mereka belajar dari siapa?
Memahami Isi Hati Mertua
Ibu-ibu,
bagaimana silaturahminya dengan mertua? Masih terpelihara dengan
baik, bukan? Ya, setelah bertemu Lebaran lalu, jalinan komunikasi
dengan mertua semoga semakin lancar. Memang, orangtua, khususnya
mertua kepada menantu, terkadang tak “sanggup” mengungkapkan isi
hati terdalamnya. Hanya menggunakan bahasa-bahasa isyarat atau kiasan
semata. Apa yang terungkap di mulut, tak sedalam isi hatinya.
Hmm,
sebenarnya apa unek-unek mertua terhadap pernikahan anaknya?
Daripada
menebak-nebak apa yang ada di kepala ibu mertua, Susan Abel
Lieberman, PhD dengan bukunya The Mother-in-Law’s Manual dan Jane
Angelich penulis buku What’s a Mother-in-Law to Do, menguak apa
saja yang diam-diam dipikirkan oleh ibu mertua. Tak ada salahnya
untuk dijadikan salah satu rujukan untuk lebih memahami perasaan
mertua.
Narkoba Mengancam Anak
Lampu
merah darurat anak musti dinyalakan terang-terang. Anak-anak saat ini
terus menjadi incaran tindak kejahatan. Termasuk penculikan dan
sindikat narkoba. Terbaru, AL, bocah 11 tahun di Legenda Wisata
Wanaherang, Cibubur, diculik usai salat maghrib, 23 Agustus lalu.
Saat ditemukan, siswa kelas IV SD itu luka-luka. Setelah dites urine,
ternyata telah dicekoki narkoba (okezone, 26/8/15). Sampai tulisan
ini dibuat, masih diselidiki motif dan pelakunya.
Foto: kompasiana.com |
Pada
saat yang sama, ibu-ibu sempat dihebohkan berita beredarnya permen
yang mengandung narkoba di wilayah Bogor. Kabar itu menyebar secara
viral melalui broadcast yang cukup meresahkan. Kepala BNN Kabupaten
Bogor, Nugraha Setia Budi mengatakan, para pengedar mulai menyamarkan
jenis narkoba ke dalam campuran bahan pembuat permen, untuk target
pasar anak-anak pelajar. “Jenis ini diduga sudah beredar di Bogor,
kami masih melakukan penelusuran,” ujarnya, seperti dilansir Radar
Bogor, Jumat (21/8/15).
Subscribe to:
Posts (Atom)