Sebentar lagi musim
mudik hari raya Idul Fitri. Ya, kebanyakan masyarakat Indonesia
adalah kaum urban yang pulang setahun sekali untuk menengok kampung
halaman. Bertemu kembali dengan keluarga besar, kerabat jauh yang
jarang bersua, dan juga kenangan masa kecil.
Moment hari raya pun
identik dengan bersilaturahmi ke rumah sanak saudara. Sering pula
dimanfaatkan untuk bercengkerama, mengenal lebih dekat satu sama
lain. Nah, agar acara silaturahmi menyenangkan hendaknya tidak
melewati batas-batas etika.
1. Saling
Memperkenalkan Diri
Sekian lama tak jumpa,
mungkin kita bertemu kerabat atau berkunjung ke tetangga yang kurang
mengenal kita. Tak ada salahnya mengenalkan diri, mungkin dengan
menyebut nama orangtua atau sekolah atau apapun yang bisa
mengingatkan orang dengan kita.
2. Saling Memaafkan
Silaturahmi Lebaran
identik dengan saling memafkan serta melupakan segala permasalahan
yang terjadi sebelumnya. Jadi, benar-benar hanya bergembiralah.
Lupakan segala masalah.
3. Tidak Merepotkan
Saat silaturahmi
sebaiknya antara tamu dan tuan rumah sudah saling mempersiapkan diri
untuk berkunjung dan menerima kunjungan dari orang lain, supaya tidak
merepotkan. Termasuk merepotkan adalah, meminta oleh-oleh.
4. Menghargai Tuan
Rumah
Caranya, kenakan
pakaian yang pantas, berikan senyuman yang tulus, dan waktu kunjungan
yang cukup. Tidak terlalu lama, juga tidak terburu-buru. Jangan
mendominasi pembicaraan. Bagi anak-anak dan remaja, ajarkan untuk
memberi salam terlebih dahulu pada yang lebih tua sebelum mengobrol
dengan saudara sebaya.
5. Mencicipi Hidangan
Seperlunya
Sudah pasti Lebaran
banyak suguhan. Cicipi seperlunya sebagai penghormatan bahwa kita pun
doyan dengan sajiannya. Meski kue kampung yang terkesan ndeso
sekalipun. Bahkan, tuan rumah senang sekali jika suguhannya dipuji.
Tapi, sebaiknya jangan makan terlalu banyak. Apalagi bila bertemu
dengan cemilan kesukaan kita. Fokuslah pada perbincangan, karena
tahun depan belum tentu berjumpa lagi.
6. Jangan Mengungkit
Masa Lalu
Hendaknya saat
berkunjung ke rumah orang lain, tidak menyinggung perasaan atau
mengungkit masa lalu yang bikin tersinggung. Bercanda tentang masa
lalu yang lucu dan menyenangkan boleh, tapi jangan berlebihan.
7. Ucapan Terima Kasih
Jangan lupa mengucapkan
terima kasih pada tuan rumah, karena sudah diterima dengan baik. Jika
berkunjung ke acara open house, tidak ada salahnya untuk mengucapkan
terima kasih keesokan harinya melalui pesan singkat.
Bagaimana dengan yang
tidak mudik? Hai, kita tetap bisa bersilaturahmi. Ada banyak
“saudara” yang juga layak kita kunjungi. Bukankah selama ini, di
tengah kesibukan masing-masing, kitapun jarang bersilaturahmi?
Maka, mulailah mendata
dan mengumpulkan informasi, siapa saja dari kalangan tetangga,
kolega, rekan kerja, sesama aktivis pengajian, member komunitas,
teman kuliah bahkan mungkin bos atau atasan yang berlebaran di kota
yang sama alias tidak mudik. Atau, sebaliknya, kenalan kita yang
tinggal di luar kota dan kini mudik dari perantauan.
Nah, merekalah
orang-orang yang selayaknya kita kunjungi. Merekalah “pengganti”
para sanak-saudara di kampung yang kita jadikan target
bersilaturahmi. Selain untuk mempererat silaturahmi, kunjungan ini
akan menciptakan kedekatan dan saling memahami.
Mungkin selama ini, ada
gesekan dengan rekan kerja. Dengan mengunjungi rumahnya, kita jadi
tahu bagaimana kondisi dia sebenarnya. Bersilaturahmi dengan atasan,
mungkin akan mencairkan kebekuan dan kekakuan yang selama ini seolah
jadi dinding pemisah di kantor.
Nah, dengan demikian,
kita tidak kehilangan moment Idul Fitri. Tetap merasakan manisnya
suasana kemenangan dan keimanan. Selamat berlebaran!(*)
No comments:
Post a Comment